CARA CARI DUIT DI INTERNET

Wednesday, 2 July 2008

Belajar Mekidung

Wargasari sebagai bhakti.
Di Bali dalam upacara-upacara hindu sering kita dengarkan dendang lagu-lagu puja-puji Tuhan yang sangatlah merdu. kalau dilihat dari kitab suci bahwa Wargasari sebagai wujud bhakti yang begitu mahasakti apabila di dendangkan oleh semua umat dalam setiap persembahyangan.



Dalam Srimad Bhagavatam kanda ke VII, bab 5, teks no. 23 & 24, menyebutkan sebagai berikut:

Sri-prahrada uvaca
Sravanam kirtanam visnoh
Smaranam pada-sevanam
Arcanam vandanam dasyam
Sakhyam atma-nivedanam

Iti pumsarpita visnau
Bhakti cen nava-laksana
Kriyeta bhagavaty addha
Tan manye ‘dhitam uttamam.

Artinya:
Maharaja Prahlada mengatakan, bahwa ada 9 cara/jalan atau navalaksana dalam me-laksanakan bhakti, yaitu:
Sravana: belajar tentang kemahakuasaan Tuhan melalui mendengarkan dan mem-baca ceritra cerita Ketuhanan. Dengan mendengarkannya itu pikiran para bhakta akan menyerap cerita-cerita suci tersebut dengan demikian pikirannya akan menjadi suci.

Kirtana: adalah menyanyikan lagu ke-agungan, kemahakuasaan dari Hyang Widi Wasa atau menyebut berulang-ulang nama suciNya.
Smarana: selalu mengingat Hyang Widi pada setiap saat. Pikiran tidak lepas dari Nama dan Bentuk dari Hyang Widi.

Padasevana: membasuh kakiNya Hyang Widi. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh Laksemi atau Parwati. Tidak seorangpun dari manusia dapat melakukan hal ini.
Archana: sembahyang atau berdoa kehadapan Hyang Widi Wasa. Menyembah ini bisa dilakukan melalui bentuk (patung) atau gambar atau yang tidak berbentuk.
Vandana: berdoa kehadapan Hyang Widi Wasa.

Dasya: mencintai Hyang Widi Wasa dengan menganggap diri kita sebagai pembantunya yang siap melakukan perintahnya setiap saat. Disini termasuk dalam “ngayah” membuat banten membersihkan pura.

Sakhya: mengembangkan perasaan ber-teman dengan Hyang Widi Wasa. Seperti yang dilakukan oleh Arjuna terhadap Krishna.

Atmanivedana: menyerahkan diri keha-dapan Hyang Widi Wasa. Bhakta mem-persembahkan apapun yang dia miliki kehadapaNYA.

Kirtana yang artinya menyanyikan kidung kidung kerohanian tentang Kemahamu-liaan, Keagungan, Kemahasempurnaan Hyang Widi Wasa, akan menimbulkan getaran Emosi Suci pada hati para bhakta yang menyanykan kidung kidung kero-hanian tersebut.Mereka akan kehilangan dirinya secara material kerena terserap akan kecitaannya akan Hyang Widi Wasa. Demikian juga dengan kidung Wargasari, karena kidung Wargasari tersebut berisi-kan hal hal yang seperti dikatakan di atas.

Tuhan Hari berkata kepada Deva Narada sbb.”Naham Vasami Vaikunthe Yoginam Hridaye na cha, Madbhakta Yatra Gayanti Tatra Tishtami Narada – Oh Narada, Aku bersemayam tidak didalam Vaikun-tha atau dalam hati para Yogi, teta-pi Aku bersemayam pada hati setiap bhakta yang menyanyikan kidung tentang nama-Ku, kemuliaanKu, kebeseranKu dan keagunganKu.(Swami Sivananda, Sadhana h-224)

Nyanyikanlah kidung cinta
tentang surgawi, Oh penyanyi.
Semoga sumber kesucian abadi yang menyenangkan dan kebahagiaan merasuki jiwamu.
Semoga Tuhan berstana
disana untuk selamanya!
Semoga Bliau memetik senar jiwamu yang dalam, dengan tangan sorgawiNya
Dan merasakan kehadiranNya disana!
Anugrahilah suara suci sehingga selalu dapat menyanyikan lagu kecintaan terhadapMU
(Rig Veda I.91.11)

Kehadapan Deva Rudra, kami persem-bahkan kidung ini, Kepada Beliau yang merupakan Deva dari para pahlawan,
Beliau dengan rambut terkepang,
Yang melindungi seluruh kehidupan,
Semoga semua yang ada disini sehat dan mendapatkan makanan.
(Rig Veda 1.114.1)

Sikap waktu mekidung.

Didalam mekidung itu suara dibuat agak keras sehingga suara suara lain dari luar tidak masuk ketelinga yang dapat meng-ganggu konsentrasi. Dalam melaksanakan kidung tersebut pikiran kita harus bersih, dan jangan mekidung hanya sekedar ikut-ikutan atau untuk show. Lebih dari itu para bhakta yang melantumkan kidung harus mengkonsentrasikan pikirannya terhadap kata-kata yang diucapkan yang ada dalam kidung tersebut. Para bhakta harus melakukannya dengan perasaan yang penuh damai dan rendah hati tanpa mengharapkan imbalan. Dengan demikian pikiran terserap oleh kata-kata dalam kidung tersebut sehingga tidak lagi ber-fikir terhadap hal-hal lain yang ada diluar, dan pikiran akan menjadi sattvic(suci).

Seloka berikut ini menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap terhadapNya termasuk juga dalam mekidung.

Pusatkanlah pikiranmu kepadaKU dan gunakanlah segala kecerdasanmu dalam diriKU. Dengan cara demikian, engkau akan selalu hidup di dalamKU, tanpa keragu-raguan. (BG.12.8)
untuk itu wajib bagi umat Hindu yang datang ke pura untuk bersembahyang ingin harus meki-dung Wargesari.Jika semua yang hadir dalam persem-bahyangan menyanyikan kidung Warga-sari akan menimbulkan efek spritual yang sangat besar atau Mahasakti bagi yang mekidung demikian juga sekitar-nya akan mendapatkan pengaruh/fibrasi-fibrasi positif.

untuk itu marilah kita timbulkan niat untuk mekidung, karna apabila kita sungguh-sungguh dalam menjalaninya, maka akan mendapatkan kepuasan yang luar biasa.

bagi yang ingin mekidung, disini saya lampirkan cara-cara mekidung yang praktis, agar bisa di pelajari dan dihanyati.






Baca Selengkapnya..